PENGOPERASIAN RECLOSER SCHNEIDER DIJARINGAN 20KV

              Distribusi listrik PLN adalah langkah penting untuk mengelola gangguan sementara dan melindungi jaringan listrik dari kerusakan yang lebih besar. Berikut ini adalah prosedur pengoperasian recloser Schneider 20 kV:

1. Pengoperasian Secara Manual

Recloser dapat dioperasikan secara manual melalui panel kontrol lokal yang ada di unit recloser. Proses ini dilakukan ketika diperlukan pengujian atau saat kondisi darurat, serta dalam situasi di mana kontrol otomatis atau remote tidak bisa digunakan.

Langkah-langkah Operasi Manual:

  1. Persiapan Sebelum Operasi:

    • Pastikan area aman: Pastikan area di sekitar recloser aman dari manusia dan benda yang bisa terpengaruh oleh arus listrik.
    • Periksa status recloser: Cek status indikator pada panel recloser, apakah dalam posisi open (terbuka) atau close (tertutup). Recloser biasanya dilengkapi dengan lampu indikator atau display yang menunjukkan status terkini.
  2. Operasi Tutup (Close):

    • Pada panel kontrol, tekan tombol "Close" atau saklar yang sesuai untuk menutup recloser. Ini akan menghubungkan kembali sirkuit setelah gangguan diisolasi.
    • Pastikan status berubah menjadi "Close" sesuai dengan indikator pada recloser.
  3. Operasi Buka (Open):

    • Untuk memutuskan aliran listrik, tekan tombol "Open" pada panel kontrol atau saklar terkait.
    • Pastikan indikator menunjukkan status "Open", menandakan bahwa sirkuit sudah diputus.
  4. Pengoperasian Saklar Bypass:

    • Jika recloser harus dilewati (bypass) untuk alasan perawatan atau inspeksi, pastikan saklar bypass diaktifkan dengan aman sebelum memulai pekerjaan perbaikan.

Catatan:

  • Sebelum mengoperasikan recloser secara manual, pastikan mengikuti semua prosedur LOTO (Lockout/Tagout) yang berlaku untuk menghindari bahaya.
  • Lakukan pemeriksaan visual setelah pengoperasian untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau abnormalitas.

2. Pengoperasian Secara Otomatis (Auto-Reclose)

Recloser dirancang untuk mengoperasikan siklus buka-tutup secara otomatis ketika mendeteksi gangguan, terutama gangguan sementara (seperti hubung singkat akibat dahan pohon, petir, atau kontak hewan). Pada jaringan PLN, pengoperasian otomatis ini sangat penting untuk memastikan reliabilitas pasokan listrik.

Langkah-langkah Pengoperasian Otomatis:

  1. Konfigurasi Setelan Proteksi:

    • Setelan proteksi (relay proteksi) seperti waktu tunda, batas arus hubung singkat, dan jumlah reclose (penutupan ulang) harus dikonfigurasi sesuai dengan spesifikasi jaringan PLN.
    • Biasanya, recloser akan mencoba tiga hingga empat kali penutupan ulang sebelum memutuskan sirkuit secara permanen jika gangguan tidak bisa dihilangkan.
  2. Monitoring dan Deteksi Gangguan:

    • Recloser akan memantau arus dan tegangan secara terus-menerus. Jika terjadi gangguan, seperti hubung singkat atau arus lebih, recloser akan secara otomatis membuka sirkuit untuk memutuskan aliran listrik.
    • Setelah gangguan terdeteksi dan arus abnormal hilang, recloser akan mencoba menutup sirkuit kembali secara otomatis dalam jangka waktu yang telah ditentukan (biasanya dalam hitungan detik).
  3. Siklus Reclose Otomatis:

    • Jika gangguan hanya bersifat sementara, recloser akan menutup kembali (reclose) dan memulihkan pasokan listrik tanpa intervensi manual.
    • Jika gangguan bersifat permanen (misalnya, kerusakan kabel atau komponen jaringan), setelah beberapa kali percobaan penutupan ulang, recloser akan tetap dalam posisi terbuka (open) untuk melindungi jaringan.
  4. Reset Otomatis:

    • Jika gangguan berhasil diatasi, recloser akan otomatis reset ke pengaturan awal tanpa perlu intervensi teknisi.
    • Jika gangguan tetap ada, diperlukan intervensi manual oleh teknisi untuk memeriksa sumber masalah sebelum mencoba menutup kembali recloser.

Catatan Pengoperasian Otomatis:

  • Konfigurasi pengoperasian otomatis sangat penting untuk menghindari pembukaan atau penutupan yang berlebihan.
  • Koordinasi dengan relay proteksi lainnya di jaringan sangat penting untuk mencegah kegagalan proteksi berlapis yang dapat menyebabkan gangguan lebih luas.

3. Pengoperasian Secara Remote (SCADA)

Recloser Schneider modern di jaringan PLN biasanya terhubung dengan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), yang memungkinkan pengoperasian dan monitoring recloser dari pusat kontrol.

Langkah-langkah Pengoperasian Remote:

  1. Monitoring melalui SCADA:

    • Operator di pusat kontrol dapat memantau status recloser secara real-time, termasuk tegangan, arus, dan status buka-tutup recloser.
    • Jika terdeteksi adanya gangguan, sistem SCADA akan memberikan notifikasi kepada operator untuk segera melakukan tindakan.
  2. Pengoperasian Buka/Tutup dari Jarak Jauh:

    • Operator dapat membuka atau menutup recloser secara remote melalui antarmuka SCADA.
    • Proses ini dapat dilakukan jika terjadi gangguan besar atau diperlukan isolasi bagian jaringan untuk perbaikan.
  3. Pengiriman Data dan Riwayat Gangguan:

    • Recloser mengirimkan data riwayat gangguan (fault history) yang dapat dianalisis oleh tim teknis untuk memahami jenis gangguan dan mengambil tindakan pencegahan.

Catatan Pengoperasian Remote:

  • Pengoperasian remote membutuhkan komunikasi yang andal antara recloser dan pusat kontrol.
  • Sistem ini juga memungkinkan pemulihan pasokan listrik yang lebih cepat dan minim intervensi lapangan.
                                                            Gambar recloser

Kesimpulan

Pengoperasian recloser Schneider 20 kV di jaringan PLN dapat dilakukan secara manual, otomatis, atau remote tergantung pada kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Setelan proteksi dan pengujian rutin terhadap recloser harus dilakukan untuk memastikan fungsinya berjalan optimal, serta meminimalkan risiko gangguan yang berpotensi merusak jaringan listrik. Dengan pengoperasian yang tepat, recloser dapat menjaga kontinuitas pasokan listrik dan melindungi jaringan distribusi dari gangguan serius.

   Klik Disini :

  1. Recloser Schneider 20KV Ready Stok
  2. Sistem kerja Recloser PBO 20kv
  3. Commissioning Test Recloser PBO
  4. Sectionalizer SSO 20KV Ready Stok…
  5. Sistem Kerja Sectionalizer SSO 20KV
  6. Commissioning Test Sectionalizer SSO

    Klik Order Sekarang..! 


Sumber :

https://www.se.com/id/en/product/FSB10491/startup-and-commissioning-sm6-cubicles-nsm-power-supply-and-relay-up-to-24kv-scheduling-5x8/

https://www.se.com/id/id/product/FSB10421/startup-and-commissioning-sm6-cubicles-im-imb-imc-switch-up-to-24kv-scheduling-5x8/

https://www.se.com/id/en/work/services/maintenance-services/


Share:

PROPOSAL PEMELIHARAAN TAHUNAN GARDU LISTRIK

 PROPOSAL PEMELIHARAAN TAHUNAN GARDU LISTRIK

I. Pendahuluan

Gardu listrik memiliki peran yang sangat penting dalam sistem distribusi energi listrik, terutama di industri besar yang memiliki kebutuhan daya tinggi dan kritis. Untuk memastikan keandalan pasokan listrik dan mencegah terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan kerugian operasional, pemeliharaan rutin pada gardu listrik harus dilakukan secara berkala. Pemeliharaan ini bertujuan untuk menjaga kelayakan peralatan, mencegah kerusakan yang lebih parah, serta meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional.

II. Latar Belakang

Industri besar bergantung pada gardu listrik sebagai salah satu sumber daya utama untuk menjalankan operasionalnya. Sistem distribusi energi yang tidak terawat dapat mengakibatkan gangguan produksi, kerusakan peralatan, hingga kerugian finansial yang besar. Oleh karena itu, pemeliharaan tahunan menjadi langkah preventif yang wajib dilaksanakan guna menjaga keberlangsungan operasi industri serta menghindari downtime.

III. Tujuan Pemeliharaan

  • Meningkatkan keandalan pasokan listrik ke seluruh bagian industri.
  • Mencegah terjadinya gangguan atau kerusakan yang lebih besar melalui deteksi dini.
  • Memperpanjang umur peralatan dan memastikan semua komponen bekerja secara optimal.
  • Menjaga keselamatan pekerja dan peralatan dari risiko kebakaran atau arus listrik bocor.
  • Mengurangi biaya perbaikan yang timbul akibat kerusakan yang tidak terdeteksi sebelumnya.

IV. Ruang Lingkup Pekerjaan

Pemeliharaan yang dilakukan akan mencakup pemeriksaan, pengujian, perbaikan, dan pembersihan dari seluruh komponen yang ada di gardu listrik. Berikut adalah ruang lingkup pemeliharaan tahunan:

1. Pemeriksaan Visual

  • Pemeriksaan kondisi fisik gardu, termasuk dinding, pintu, ventilasi, dan kebersihan lingkungan sekitar.
  • Pemeriksaan visual terhadap busbar, isolator, dan komponen kelistrikan lainnya dari tanda-tanda kerusakan fisik atau keausan.

2. Pemeriksaan dan Pembersihan Peralatan

  • Cubicle & Panel Listrik: Pemeriksaan kebersihan, pengencangan sambungan, serta deteksi keausan pada breaker, switchgear, dan relai proteksi.
  • Transformator: Pemeriksaan oli transformator (bila ada), kebersihan radiator, dan sistem pendingin. Pengecekan kondisi fisik dan sambungan tegangan tinggi dan rendah.
  • Busbar dan Konektor: Pembersihan dan pengecekan kondisi konektor dan busbar dari korosi atau kontaminasi.
  • Grounding System: Pemeriksaan dan pengujian sistem pentanahan untuk memastikan resistansi grounding sesuai standar.

3. Pengujian Kinerja Peralatan

  • Pengujian isolasi dengan menggunakan megger untuk memastikan kualitas isolasi dari kabel, busbar, dan komponen lainnya.
  • Pengujian sakelar dan breaker untuk memastikan kelayakan fungsi pemutusan arus.
  • Pengujian relay proteksi untuk memastikan sistem proteksi berfungsi dengan baik sesuai setelan dan kondisi.
  • Pengujian tahanan kontak untuk mendeteksi apakah ada hambatan di kontak breaker atau sambungan yang dapat menyebabkan panas berlebih.

4. Kalibrasi Peralatan Proteksi dan Metering

  • Kalibrasi relay proteksi, pengukur arus, tegangan, daya, dan peralatan monitoring lainnya untuk memastikan akurasi dalam pengukuran dan perlindungan.

5. Pemeriksaan Thermal (Thermal Scanning)

  • Menggunakan kamera thermal untuk mendeteksi adanya hotspot atau titik panas pada peralatan yang mungkin mengindikasikan masalah pada koneksi atau komponen.

6. Penggantian Komponen Rusak atau Aus

  • Penggantian komponen yang ditemukan rusak, aus, atau sudah tidak berfungsi dengan baik berdasarkan hasil inspeksi dan pengujian.

V. Jadwal Pemeliharaan

Pemeliharaan tahunan ini direncanakan untuk dilakukan pada tanggal [tanggal yang disepakati], dengan estimasi waktu pengerjaan selama [jumlah hari yang diperlukan] hari, dimulai pukul [jam mulai] hingga pukul [jam selesai] setiap harinya.

VI. Tim Pelaksana

Pemeliharaan akan dilakukan oleh tim teknisi berpengalaman dan tersertifikasi, yang terdiri dari:

  1. Supervisor Pemeliharaan
    • Memastikan jalannya pemeliharaan sesuai prosedur dan standar keamanan.
  2. Teknisi Listrik
    • Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan dan perawatan kelistrikan.
  3. Teknisi Mekanik
    • Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan fisik dan mekanik peralatan gardu.
  4. Operator Gardu
    • Bertugas untuk membantu dalam proses shutdown dan startup setelah pemeliharaan selesai.

VII. Prosedur Keselamatan

Untuk memastikan keselamatan selama pemeliharaan, akan diterapkan prosedur keselamatan berikut:

  1. Lockout/Tagout (LOTO): Seluruh sistem listrik akan dimatikan dan diisolasi sebelum dimulainya pemeliharaan.
  2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Semua teknisi akan dilengkapi dengan APD sesuai standar (sarung tangan isolasi, helm, sepatu safety, dll.).
  3. Pengawasan Pekerjaan: Setiap tahap pemeliharaan akan diawasi oleh supervisor untuk memastikan keselamatan dan kepatuhan terhadap SOP.

VIII. Biaya Pemeliharaan

Berikut adalah perkiraan biaya untuk pemeliharaan tahunan gardu listrik:

Komponen

Biaya

Pemeriksaan dan Pembersihan

Rp [XX.XXX.XXX]

Pengujian Isolasi dan Thermal

Rp [XX.XXX.XXX]

Kalibrasi Relay dan Metering

Rp [XX.XXX.XXX]

Penggantian Komponen Rusak

Rp [XX.XXX.XXX]

Tenaga Kerja

Rp [XX.XXX.XXX]

Total

Rp [XXX.XXX.XXX]

Catatan: Biaya dapat berubah tergantung pada kondisi peralatan saat inspeksi dilakukan.

IX. Penutup

Pemeliharaan tahunan gardu listrik di industri besar ini sangat penting untuk menjaga kontinuitas operasi dan mencegah kerugian yang mungkin timbul akibat kegagalan sistem listrik. Dengan perawatan yang tepat dan rutin, diharapkan keandalan sistem distribusi listrik dapat meningkat, sehingga mendukung operasional industri secara keseluruhan.

Kami berharap proposal ini dapat diterima dan dijadikan acuan dalam perencanaan pemeliharaan tahunan gardu listrik di fasilitas industri Anda. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Klik disini :

“Klik “ :

  1. Cubicle SM6 Schneider Solusi Andalan Panel Distribusi 20KV
  2. Cubicle Incoming
  3. Cubicle Outgoing
  4. Cubicle Metering
  5. Cubicle schneider DM1-A
  6. Cubicle schneider ATS NSM Aco
  7. Instalasi Cubicle 20KV - Jawabarat
  8. Commissioning Test Cubicle 20kV
  9. Pemeliharaan Cubicle 20KV
  10. Sistem Grounding Pada Panel di Industri
  11. SOP Pengoperasian Cubicle 20KV
  12. Training Pengenalan, Penempatan dan Pengoperasian.
  13. Recloser Schneider 20KV Ready Stok
  14. Sistem kerja Recloser PBO 20kv
  15. Sectionalizer SSO 20KV Ready Stok…
  16. Sistem Kerja Sectionalizer SSO 20KV
  17. Cubicle PIX Schenider
  18. Spesifikasi Umum Cubicle PIX Schenider
  19. Pemeliharaan Cubicle FLuair Pintu Kuning Merlin Gerin
  20. PMT CB HVX Cubicle Fluair Pintu Kuning Merlin Gerin Ready Stok..
  21. Fungsi Kerja Trafo Instrumens CT dan VT
  22. Penempatan CT dan VT di Liangkungan Industri
  23. Order Trafo Instumen CT dan VT
  24. Jenis Jenis Relay 20KV dalam Fungsinya
  25. Relay Easergy
  26. Relay Micom
  27. Relay Sepam
  28. KEUNGGULAN TRAFO STARLITE 24 KV
  29. PENERIMAAN – PENGOPRASIAN TRAFO DISTRIBUSI
  30. PEMELIHARAAN TRAFO GARDU INDUK
  31. PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN TRAFO 20 KV
  32. PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI 20KV DI LINGKUNGAN INDUSTRI
  33. SISTEM PENYALURAN BEBAN TRAFO 20KV

“Klik Download” : Catalog SM6, Brosur SM6 IAC, Drawing LBS IM.

 

“Klik Lokasi kami” : Permintaan penawaran, purchase order. Invoice, Garansi dan kirim barang

     Order Sekarang !




Share:

Tujuan dan Pengertian Pemeliharaan Panel Cubicle 20 KV

 

Peralatan  listrik  tegangan  tinggi  adalah  serangkaian  tindakan  atau proses kegiatan untuk mempertahankan  kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dapat   berfungsi  sebagaimana   mestinya   sehingga   dapat   dicegah   terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan.

 

Tujuan pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah untuk menjamin kontinyunitas penyaluran tenaga listrik dan menjamin keandalan, antara lain :

 

a).    Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency.

b).    Untuk memperpanjang umur peralatan.

c).     Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan.

d).    Meningkatkan Safety peralatan.

e).    Mengurangi lama waktu padam akibat sering gangguan.

 

Faktor yang paling  dominan  dalam pemeliharaan  peralatan  listrik tegangan  tinggi adalah pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi minyak, udara dan gas atau vacum.  Suatu  peralatan  akan  sangat  mahal  bila  isolasinya  sangat  bagus,  dari isolasi inilah dapat ditentukan sebagai dasar pengoperasian peralatan. Dengan demikian isolasi merupakan bagian yang terpenting   dan sangat menentukan umur dari  peralatan.  Untuk  itu  kita  harus  memperhatikan  /  memelihara  sistem  isolasi sebaik mungkin, baik terhadap isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi.

 


Dalam pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi kita membedakan antara pemeriksaan / monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam keadaan  operasi  dan  memelihara  (kalibrasi  / pengujian,  koreksi  / resetting  serta memperbaiki / membersihkan ) dalam keadaan padam.

 

Pelaksanaan pemeliharaan peralatan dapat dibagi 2 macam :

 

1).       Pemeliharaan yang berupa monitoring dan dilakukan oleh petugas operator atau  

         petugas patroli bagi Gardu Induk yang tidak dijaga (GITO Gardu Induk Tanpa

         Operator).

2).       Pemeliharaan yang berupa pembersihan dan pengukuran yang dilakukan oleh petugas

        pemeliharaan.

 

Perawatan cubicle 20kV sangat penting untuk memastikan keandalan dan keselamatan operasional sistem distribusi listrik. Berikut adalah beberapa hal utama yang perlu diutamakan dalam perawatan cubicle 20kV:

 

1. Pemeriksaan Visual

  • Periksa fisik cubicle untuk melihat adanya tanda-tanda keausan, kerusakan mekanis, karat, atau kelembaban yang berlebihan.
  • Kondisi indikator dan panel kontrol: Pastikan semua lampu indikator, pengukur, dan sakelar berfungsi dengan baik.

2. Kebersihan

  • Bersihkan bagian luar dan dalam cubicle secara berkala dari debu, kotoran, dan serpihan lainnya. Hal ini penting untuk mencegah korona dan gangguan listrik lainnya.
  • Pastikan ventilasi dan saluran udara tidak tersumbat agar pendinginan optimal.

3. Pemeriksaan Kontak dan Konektor

  • Periksa sambungan dan konektor untuk memastikan tidak ada kelonggaran atau korosi pada terminal. Sambungan yang longgar dapat menyebabkan panas berlebih dan kegagalan isolasi.
  • Ukur resistansi kontak untuk mendeteksi keausan atau kerusakan pada kontak penghantar.
  • Tourqe kekencangan busbar dan skun
    Kekencangan busbar dan skun harus pas. bila kurang akan mengakibatkan terjadinya korona dan apabila berlebihan akan mengakibatkan busbar / skun rusak

4. Pengujian Isolasi

  • Uji tahanan isolasi untuk memastikan isolasi kabel dan komponen internal cubicle tetap dalam kondisi baik. Nilai isolasi yang rendah bisa menandakan adanya kebocoran listrik.
  • Uji tegangan tinggi (hipot test) dilakukan untuk memeriksa kekuatan isolasi dari cubicle.
  • Pengukuran grounding Panel harus terhubung dengan grounding yang bagus sebagai pembuangan arus bila terjadi gangguan bisa sempurna, untuk itu grounding harus memenuhi < 2ohm, pembuatan grounding pada daerah berbatu bisa dilakukan dengan penambahan Grounding GRIP pada tanah.

5. Pemeriksaan dan Pengujian Relay Proteksi

  • Kalibrasi relay proteksi secara berkala untuk memastikan akurasi pemutusan dan pemulihan arus saat terjadi gangguan.
  • Lakukan simulasi gangguan untuk memastikan fungsi proteksi dan mekanisme pemutus bekerja dengan benar.
  • Test fungsi Electrical closing opening  Pemeriksaan cubicle bekerja secara  electrical

6. Periksa Busbar dan Insulator

  • Inspeksi kondisi busbar untuk memastikan tidak ada tanda-tanda korosi, karat, atau kerusakan fisik.
  • Periksa insulator untuk memastikan tidak ada retakan atau kontaminasi yang bisa menurunkan kinerja isolasi.

7. Pengujian Sakelar (CB, VCB, atau SF6)

  • Lakukan pengujian sakelar pemutus beban (CB) atau pemutus vakum (VCB) secara rutin. Pengujian operasi sakelar harus dilakukan untuk memastikan kinerja yang andal.
  • Uji sakelar pengisian gas SF6 jika menggunakan breaker berbasis SF6, untuk memastikan tidak ada kebocoran dan kadar gas berada dalam batas yang disarankan.

8. Pelumasan dan Pemeriksaan Mekanisme Gerak

  • Pastikan semua bagian mekanik seperti engsel, sakelar, dan perangkat gerak lainnya dilumasi dengan baik untuk menghindari macet atau kerusakan mekanis.
  • Test fungsi mechanical closing opening  relaise Pemeriksaan cubicle bekerja secara mechanical

9. Pemeliharaan Thermal Imaging

  • Gunakan kamera thermal untuk mendeteksi titik panas yang abnormal, yang bisa menandakan adanya masalah seperti koneksi yang longgar atau komponen yang terlalu panas.
  • Pemeriksaan kekencangan kabel LV dan Test fungsi heater untuk menjaga kelembahan dalam cubicle apabila heater cubicle, apabila panel lembab bisa menyebabkan Corona
    10. Dokumentasi dan Laporan
  • Catat hasil inspeksi dan pengujian secara rinci, serta lakukan tindak lanjut perbaikan jika              ditemukan masalah. Dokumentasi yang baik akan mempermudah evaluasi kondisi cubicle di        masa   depan.

11. Pemeliharaan Berkala

  • Ikuti panduan  Standar Operasional Prosedur memastikan cubicle dirawat sesuai dengan standar teknis yang disarankan.

Kesimpulan

Beberapa tindakan perawatan Ini pada panel Cubicle adalah Untuk menghilangkan Penyebab timbulnya corona ( percikan bunga api ), Terjadinya korona akibat adanya debu dan kelembapan panel Cubical, bila terjadi korona yang terjadi adalah  pada panel cubicle akan shot sircuit antara fasa to fasa .

Baca Juga :

  1. Cubicle SM6 Schneider Solusi Andalan Panel Distribusi 20KV
  2. Cubicle Incoming
  3. Cubicle Outgoing
  4. Cubicle Metering
  5. Cubicle schneider DM1-A
  6. Cubicle schneider ATS NSM Aco
  7. Instalasi Cubicle 20KV - Jawabarat
  8. Commissioning Test Cubicle 20kV
  9. Pemeliharaan Cubicle 20KV
  10. Sistem Grounding Pada Panel di Industri
  11. SOP Pengoperasian Cubicle 20KV
  12. Training Pengenalan, Penempatan dan Pengoperasian.

“Klik Download” : Catalog SM6, Brosur SM6 IAC, Drawing LBS IM.

“Klik Lokasi kami” : Permintaan penawaran, purchase order. Invoice, Garansi dan kirim barang 


Order Sekarang ! 


Sumber :

https://www.se.com/id/en/product/FSB10491/startup-and-commissioning-sm6-cubicles-nsm-power-supply-and-relay-up-to-24kv-scheduling-5x8/

https://www.se.com/id/id/product/FSB10421/startup-and-commissioning-sm6-cubicles-im-imb-imc-switch-up-to-24kv-scheduling-5x8/

https://www.se.com/id/en/work/services/maintenance-services/

Share: